Home

Kamis, 08 Desember 2011

Memperkosa, Mantan Presiden Israel di Penjara


Mantan Presiden Israel, Moshe Katsav, divonis bersalah dan memulai hukuman tujuh tahun penjara pada Rabu 7 Desember 2011. Dia didakwa atas perkosaan dan pelecehan seksual saat menjabat sebagai anggota parlemen dan presiden sejak tahun 1990an.

Katsav tetap mengaku tidak bersalah saat meninggalkan rumahnya di kota Kryat Malachi menuju penjara Maasiyahu di Tel Aviv. Kepada wartawan, lelaki 66 tahun ini mengatakan pemerintah telah mencoba membunuhnya dengan cara menguburnya hidup-hidup.

Vonis ditetapkan pada November lalu oleh pengadilan tinggi Israel. Katsav terbukti bersalah telah memperkosa mantan pegawainya saat dia menjabat anggota parlemen pada pertengahan 1990an. Ketika menjabat presiden pada 2000-2007, Katsav terbukti telah melakukan melecekan seksual terhadap dua orang wanita.

Menurut kepala penjara, Aharon Franco, kepada parlemen Knesset, Katsav akan ditempatkan di bagian khusus Yahudi taat. Di bagian ini, para tahanan akan bangun pukul 4.30 untuk melakukan ibadah pagi dan menghabiskan hari-harinya dengan belajar agama.

Dia akan berada satu sel dengan mantan menteri Israel Shlomo Benizri yang dipenjara empat tahun akibat menerima suap. Ditempatkan dengan Shlomo, diharapkan Katsav dapat mengatasi rasa depresinya. Seorang sipir ditugaskan khusus untuk mengawasinya, menjaga agar dia tidak bunuh diri.

Katsav adalah presiden Israel pertama yang pernah ditahan. Kasusnya sempat menimbulkan kontroversi di Israel. Sebenarnya vonisnya dijatuhkan tahun lalu, namun dia dibiarkan bebas selama proses banding.

Padahal dia memiliki kesempatan untuk lolos dari hukuman penjara atas dasar jasanya bagi Israel. Namun dia menolak tawaran tersebut dan bersumpah membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Sampai hukuman dijatuhkan, dia menolak untuk mengakui tindakan tersebut

0 comments:

Posting Komentar